Tampilkan postingan dengan label fiksimini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fiksimini. Tampilkan semua postingan

25 Mei 2015

Fiksi140: Gudang

GUDANG DIGUSUR. Tikus-tikus berlarian di kepala Ayah yang berdebu.

MAAFKAN AKU AYAH. "Daripada kamu terus-terusan melakukan KDRT, terpaksa aku masukkan kamu ke dalam gudang," kata Ibu sambil berlinang air mata.

PILIHAN. Ayah memilih untuk tetap berada di gudang. Jarak antara gudang dan kamar mayat hanya sejengkal.

NOSTALGIA. Masih segar dalam ingatan, ketika aku kecil ditimang-timang Ayah, sampai-sampai kakiku menyentuh tikus.



23 Mei 2015

Fiksi140: Laboratorium

TERJEBAK. Sudah beberapa hari Ayah tidak pulang. Ayah terjebak dalam tabung labu.

TIDAK SENYAWA. Setiap hari kami berpunggungan.

OBAT KUAT. Gara-gara salah meracik, celana Ayah justru yang membesar. 

CINTA TERLARANG. Laboratorium meledak karena ada unsur ketiga. 

KORBAN PEMBUNUHAN. Setelah lab digeledah, polisi menemukan kepala Profesor di mulut tikus. 

REAKSI KIMIA. Astaga. Hatiku bergemuruh setiap kali melihat kakek-kakek di ujung sana. 

REAKSI KIMIA (2). Setiap tangannya menyentuhku, aku langsung kesetrum. Rambutku berdiri.

ISTRI KE-4. Bayi tabung pertama. 

GIGITAN AYAH. Hebat sekali campuran kiwiawinya, pahamu bisa bercupang-cupang. "Bukan. Itu digigit Ayah," kata Ibu tersipu. 







 

18 Mei 2015

FIKSI140: Pegadaian

CINTA IBU. Air mataku berhamburan ketika berhasil kutebus cinta Ibu.

JADI TIGA. "Kok barang saya jadi tiga?" Ibu kaget. Petugas itu mesem. "Mungkin selama di pegadaian, dia hamil, Bu." 

SETELAH 10 TAHUN DIGADAIKAN, kepala Ayah berhasil kutebus. Sekarang dagu Ayah berjenggot.

DI PEGADAIAN. "Aku mau ambil kepalaku," kata orang itu.

KENCAN MOLOR.  "Maaf, Say, aku masih ada urusan bisnis di pegadaian."

KUGADAIKAN SEPASANG SEPATU. "Ini kondom, buat apa? tanya petugas gadai. "Supaya mereka tidak hamil, Pak"

TETAP SEMANGAT. Barang terakhir telah kugadaikan. "Tetap semangat, Bu," kata petugas. 

IBU MENEBUS BARANG. "Hore, kita akan berkumpul lagi bersama Ayah", teriak Adik. 





13 Mei 2015

FIKSI140: Ring Tinju

BACK STREET. Kami saling memutar. Sesekali saja jab dilontarkan. Tapi mata kami saling mengedip. Hati kami menyatu.


ZOMBI. Pertandingan usai, aku tak mengenalinya lagi. " Siapa zombie itu, Bu?" tanyaku. 


LAHIRNYA PETINJU BARU. Ayah disepak, bidan ditonjok. Ibu KO di ruang bersalin.


JAB-JABNYA MAUT. Setiap kencan aku memakai helm.


MESRA DI RUMAH. Setiap berhubungan intim, secara berkala, Ayah rehat, seperti pergantian ronde. Ibu lama-lama frustrasi, dan memilih tidur.


PIALA. Ayah pulang membawa piala. "Tapi, mana hidungmu, Pa?" tanya Ibu penasaran.


RONDE PERTAMA. Ayah KO. "Sudah, nggak usah diforsir," kata Ibu seperti biasa menghibur. 

12 Mei 2015

FIKSI140: SEKOLAH

GURU FAVORIT. Semua  memegang alat tulis, kecuali aku: memegang tangan bu guru.

SEKOLAH TELADAN. Ditimpuki murid sebelah diam saja. "Kita harus jadi teladan," kata Pak Kepsek menenangkan emosi kami.


GURU KILLER. Darah menggenang di kelasku.

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Di rumah gubugnya, ia tidur bersama tumpukan surat ucapan terima kasih.

SEKOLAH INPRES. Kami semua terpesona melihat gedung sekolah kami roboh dalam gerak lamban (slow motion). 

PAK GURUKU TERSAYANG. Setetes darah biru menetes. Adik menangis haru di losmen. Tanda ia lulus. 

GURU RINGAN TANGAN. Berat tangan Ibu hanya 0.01 gram, jauh lebih ringan daripada berat badannya.

BU GURUKU GALAK. Pantas, dua suaminya mati.

GURU RENANG. Alih-alih diajak menyelam, aku dan beberapa teman perempuan pernah dibawanya terbang melayang.


10 Mei 2015

FIKSI140: Toserba

PECAH BERARTI MEMBELI. "Piringnya tidak pecah. Yang pecah kepala Ayah," Adik membela diri di depan Satpam. 

PRODUK BARU. Terima sedot tinja, bayar Satpam dan menggali kubur.

DITANGKAP SATPAM. Ketika Ayah keluar, alarm berbunyi. Siapa nyana, seorang SPG ngumpet di tasnya.

HABIS MEMBACA IKLAN. Ibu ditelan supermarket.

CUCI GUDANG. Ayah bawa kain pel, Ibu bawa karbol.

BANTING HARGA. Ibu menjerit-jerit selama berbelanja. Hatinya lembut.

BEAUTY FESTIVAL. Hemat 21% khusus produk Kosmetik. Wajah nenek pun bersinar-sinar.

09 Mei 2015

TIPS FIKSI140: BISA TENTANG BERBAGAI GENRE


SALAH, kalau menganggap Fiksimini atau Fiksi140 hanya untuk mencari tawa. Dengan topik/ tema yang ditawarkan, Anda bisa mengolah sebuah cerita atau fiksimini atau fiksi140 dengan berbagai genre: horor, thriller, suspense, drama romantik, dll. selain komedi yang memancing senyum.
Ingat, Fiksimini atau Fiksi140, bukanlah anekdot atau kisah-kisah humor, cerpen mini dan sejenisnya. 

Keberhasilannya bukan karena membuat tawa, tetapi karena ia berhasil menggugah/ menyentil kesadaran kita tentang sesuatu hal yang selama ini tidak kita pikirkan, hanya dalam (maksimal) 140 karakter (huruf) saja.

08 Mei 2015

FIKSI140: Pasar

TAS KRESEK. Demi menjaga keutuhan rumah tangga, setiap malam Ibu memasukkan Ayah, Adik dan Kakak ke dalam tas kresek. 

RAZIA CINTA. Ayah uring-uringan, tapi wajah Ibu cerah. Adinda pulang diantar anggota Satpol PP.

PASCA RAZIA. Kecuali Adik yang masih tertinggal di kantor Satpol PP, semua perabotan sudah dikembalikan: meja, bangku, penggorengan.... . Ayah lega.

AIB PEDAGANG AYAM. Meski Adik bersumpah itu percikan darah ayam, Ibu tetap pada keputusan: "Kawinkan." 

CEMBURU. Kami semua cemas. Ayah masih belum juga muncul dari kandang sapi. 

LULUS. Hore. Adik sudah bisa menjadi tukang potong ayam.  Terbuktu ia sudah berhasil memotong kelingkingnya sendiri.


FIKSI140: Lift

LIFT RUSAK. Naik turunnya tidak mulus. Berkali-kali gigi Ayah copot.

TAMU TERAKHIR. Seorang lelaki berambut putih dan berjanggut. Rupanya sudah 20 tahun lamanya dia hinggap di atas lift paling tinggi.


DOA. Bila Tuhan itu maha penyayang, maka begitu pintu lift ini terbuka, kiranya dimunculkanlah jodohku. Lalu pintu lift pun terkuak. "Nenek?" seruku terbata. 


BERBEDA LIFT. Maaf, aku tak bisa mendengar suaramu ketika kita berbicara, karena liftmu ada di sebelah.


SETELAH AYAH DIMAKAMKAN, Ibu selalu menangis menatap pintu lift. Di situ, tangan Ayah terjepit dan tertinggal ketika bergegas meninggal.


MENUNGGU PINTU LIFT TIDAK TERBUKA. Akhirnya ia memutuskan untuk bergelayutan. 


LIFTEN. "Tadi masuk berdua sekarang kok keluarnya bertiga?" tanya Satpam. "Di tengah jalan, ada janin yang pingin ikut, Pak," kata Kakak mengerling pacarnya.


LIFT MACET. "Doroooooooooong!"


MENCARI SANG PEMBUNUH. "Nihil. Tak ada bekas jejak kakinya," kata polisi setelah naik turun lift.


MARAH. "Mbak," kataku. Dia menampik tanganku dan terus keluar dari lift. "Mbak,"seruku. Dia tak perduli. Kutimang-timang bibirnya dengan perasaan bersalah.


SEHIDUP SEMATI. "Kutunggu kamu di pintu lift," kata Romeo pd Juliet. Bum. Lift langsung melejit tanpa kendali dari lantai 50 ke lantai dasar. 


BINGUNG. Sambil berpikir keras, Ayah berjalan modar mandir ke atas dan ke bawah.

FIKSI140: Kebon Binatang

SEEKOR RUSA HILANG. Ayah tak berkutik. Dokter gigi tanpa sengaja menemukan sisa daging rusa di gigi Ayah. 

FLU BURUNG. Semua warga bersin-bersin. "Tolong, demi kebaikan bersama, you keluar!" Ayah langsung mengusir burung dari ruang rapat.


NGAMBEK. Ayah tak jadi pidato. Setiap ayah meraih mikrofon, semua warga menjulurkan lidahnya. 


BAYI KUDA NIL. Induk Kuda Nil itu tengah menyusui anaknya. Di balik kandang, Ayah menangis haru. 


JOBLESS. Sejumlah hewan kabur. Petugas sibuk mencari. Ayah sibuk mencari pekerjaan baru.




FIKSI140: Alun-Alun

PEMBUNUHAN. Polisi saat ini sedang gigih mencari pohon beringin yang menyembunyikan jasad Ayah.

PINDAH KE LAIN ALUN-ALUN. Karena selalu nakal, Ayah meminta Adik pergi, mencari alun-alun lain.


TERINGAT. Selagi tidur, Ayah mendadak terbangun. "Celaka, t-shirt dan sarungku tertinggal di atas pohon beringin," katanya. 


JANJIAN. "Tumben, rapi, mau ke mana, Pak?" Ayah mengibas-ibaskan sarungnya. "Biasa, ke alun-alun." 


RAIB. Anak yang hilang itu tak pernah ketemu. Dia terakhir terlihat di alun-alun lantai dua.


PACAR ADIK. "Mana pacarmu?" "Tuh," kata Adik dengan bangga sambil menunjuk pacarnya yang sedang bertengger di pohon beringin.


POJOK ALUN-ALUN. "Ada demo ya? Kok rame?" "Bukan, Pak, ini orang jualan orang," kata Paman.




07 Mei 2015

Tips Fiksi140: RUMUS MENULIS FIKSI

Realita dan/ atau pengalaman  =  Sketsa masyarakat/ buku harian dan/ atau reportase yang bagus.



Realita dan/ atau pengalaman + Imajinasi = Fiksi yang menggoda.

Tips Fiksi140: IMAJINASI ITU PERLU

Kalau sebuah cerita ditulis tanpa imajinasi, maka jadilah sebuah risalah, catatan harian, reportase atau sketsa kehidupan sahaja. Alangkah tidak menariknya dunia. Hanya imajinasilah yang membuat sebuah karya fiksi layak dibaca dan perlu. 

Bukankah imajinasi juga yang membuat hidup ini indah?




FIKSI140: bioskop

FILM YANG MENEGANGKAN. Begitu tegangnya, brondong di tangan Ibu buyar berantakan diremas-remas dalam genggamannya.

ROMAN PICISAN. The End. Lampu benderang. Di balkon, Kakek sedang memeluk Nenek.


ADAGEN DUEL. Dalam sekejap, layar dipenuhi oleh percikan darah.


PREMIERE. Sutradara berdiri di panggung, dikelilingi para pocong yang saling cekikikan


FILM PERJUANGAN. Penonton mati-matian berjuang untuk memahami ceritanya.


MAU NONTON FILM NASIONAL. "Gadgetnya ditinggal,. Pa," "Kan sudah..." jawab Ayah. "Otakmu?" "Oh iya. Nih saya tinggal," katanya. Buru2 Ayah mencopot kepala


FILM POCONG. Selama film diputar Ayah tertawa terpingkal-pingkal.


FILM LAGA. Jagoan menang. Adik panik dan belingsatan. "Mana tiketnya? Tadi beli tiket kan?"


FILM PERANG. "Mohon maaf, besok filmnya tidak diputar lagi. Pemainnya mati semua," kata pemilik gedung penuh sesal.


FILM BIRU. Istriku tiba-tiba minta cerai. 


CINTA MONYET. Pemerannya monyet semua, kecuali sutradaranya.

FILM DRAMA RUMAHTANGGA. Selagi asyik nonton, Adik memekik. Sebuah sendal dan dua sepatu yang dilemparkan para pemeran menimpa jidatnya.


FILM HOROR. "Tolong lampu dinyalain, supaya tidak serem," kata Ayah. Lampu pun dinyalakan. Klik. Alamak. Ayah menjerit. Nenek menyeringai di sampingnya.



06 Mei 2015

FIKSI140: Karaoke

DOA IBU. Ayah mencium pipi Ibu, lalu melambaikan tangan. "Doakan, suaraku merdu ya Bu?" Ibu hanya mengangguk.

TERBELIT. Lagunya kok gak muncul? "Penyanyinya terbelit kabel. Jadi suaranya tidak keluar. Ganti penyanyi lain saja, Mas," kata si Mbak.


PENGGEMAR SYAIR. "Sampeyan penyair, kan? Boleh minta tanda tangan?" Si penyanyi menyodorkan pulpen dan kertas dari balik layar.


TUTUP. "Maaf, hari ini tutup. Para penyanyi sedang pulang kampung," kata petugas.


SEMUT MERAH. Setiap menyanyi "semut-semut merah", pecahan bata terdengar di ruangan. Dinding hati Ibu pecah berhamburan. 


RAZIA PENYANYI GELAP. Tak bisa berkutik, Ibu kena razia polisi. Suara Ibu mirip Syahrini.


SELERA IBU. Begitu masuk, Ibu langsung memilih penyanyi brondong pujaannya; Adi Bing Slamet: Mak Inem Tukang Latah .


LAGU SENTIMENTIL. Emosi Ibu hanyut. Tangannya mulai mengepal erat. Sudah kuduga. Mike meledak berkeping-keping.



05 Mei 2015

Tips Fiksi140: PEMBACA TIDAK BODOH

JANGAN pernah menganggap pembaca bodoh. Karya fiksi yang memberi komentar sendiri dengan kata-kata: 'Nah lo', 'Lucu kan?' atau kata-kata yang menjelaskan (seolah kamu tidak yakin pembaca mengerti) hanya membuat karya fiksimu tak menarik. Itu artinya, kita tidak memberi ruang bagi pembaca untuk menafsirkannya. Padahal, tafsir pembaca atas karyamu belum tentu juga sama dengan maumu.

Pembaca itu cerdas.







11 September 2011

FIKSI MINI LEBARAN 2011

.
.
Kukebut kendaraanku sampai terjungkal menabrak pembatas jalan, supaya aku lebih cepat berlebaran dengan nenek moyangku di kampung halaman.

Maaf, tidak ada tumpangan mudik, muatanku banyak. Ini bagasi untuk bundle puisi dan klipingku.

Karena ingin meniru Sitor Situmorang menulis bulan di atas kuburan, aku menjulurkan leher ke langit. Gedubrak. Bulan itu jatuh menimpa jidatku.

Setelah melihat peta, dan jalanan macet di mana-mana, aku membanting kemudiku ke arah jalan tol. Ternyata, mobilku ringsek di jalur tujuan ke neraka.

Aku sudah berjanji tidak akan berbuat kejahatan di hari yang fitri. Tapi sepasang sepatu tak bertuan menyapaku di depan masjid sehabis shalat Ied.

Saat lebaran kekasihku diculik dan dibawa mudik suaminya selama dua minggu.
.
.

07 September 2011

24 FIKSI MINI KJ DI ANTOLOGI 600 FIKSI MINI

KURNIAWAN JUNAEDHIE:

BUKU
Buku itu melotot ke arah saya. Dia membetulkan kacamata saya. Iqra, katanya.

TIDUR DI DEPAN TELEVISI
Pacarku bertanya, “sedang apa, Sayang?” Kujawab, “aku sedang ditonton televisi, Darling.”

DI RANJANG
Tengah malam, aku dibangunkan guling. “Sudah berapa malam ya, kamu tidur bersama ranjang?”

ADIK BARU
Suami memeluk dari belakang. “Si bungsu pengen punya adik,“ bisiknya. Istri menyepak tangannya. “Beli saja kalau besok kamu ke kantor.”

SAPI
Kepala itu menggelinding. Masih terngiang suara gunting.

INGATAN
BU : Disewakan sejumlah kenangan. Masih segar dalam ingatan.

FRENCH KISS
Setelah kami berciuman, aku pingsan. Ternyata bibirnya berbisa.

CIUMAN YUDAS
Setelah dia menciumku, besoknya aku flu dan batuk-batuk.

PENANTIAN
Di lapangan bola, istri pemain sepakbola itu berkata: “Aku akan setia menunggumu 1000 tahun lagi.” Setahun berlalu, lapangan sepakbola itu sudah jadi supermall.

KEKASIH
Astaga. Kekasihku nyaris dinodai suaminya.

ISTRI
Jauh di hati dekat di mata.

BUKAN ISTRI
Jauh di mata dekat di handphone.

KESETIAAN PEREMPUAN
Sementara tangan kanannya mengerik punggung suaminya, tangan kirinya menulis pesan singkat untuk kekasihnya: I love you!

SEKOLAH BARU
Ini halaman sekolah anak konglomerat, Nak. Bukan halaman buku puisi Bapak!

INDEKOS
Kekasihku indekos di rumah suaminya.

LAGU MALAM
Setiap malam, kekasihku tidur bersama suaminya.

LUNA MAYA
Satpam muda itu nyelonong ke kamar kerjaku. “Akulah anakmu yang benihnya kamu buang ke got waktu kamu mandi.” Astaga, mirip benar dia dengan Luna Maya.

3 MENIT
Pacarku kirim SMS: “Jangan ganggu aku 3 menit saja. Aku lagi bertengkar dengan suami.”

TIDUR
Setiap malam aku baru tidur jika sudah ada yang bangun.

SAJAK
Begitu siuman dari pingsannya, kata-kata dalam sajak melihat arlojinya. Aneh, ambulan yang membawa ilham ke rumahsakit belum juga tiba, katanya.

CIUMAN BATAL
Kami mendekat. Nafasnya memburu. Kupejamkan mata. Kumonyongkan bibirku. “Miauw!” tiba-tiba seekor kucing melesat di kaki.

KUCING
Kamu mencuri hatiku dan meletakkannya di tempat tersembunyi sampai suatu hari seekor kucing menggondolnya dan membawanya pergi.

CERMIN
Di cermin, jerawatnya bertemu rembulan. “Numpang tanya, salon terdekat mana ya?”

DI JAKARTA
Aku naik busway. Jalanan riuh rendah. Sopir ngebut. Debu berhamburan. Sebuah kepala hinggap di pangkuan.
.
.

30 Mei 2011

SUAMI ASAM URAT & FIKSIMINI LAINNYA

.
.

SUAMI ASAM URAT
Ia merasa bising, karena setiap kali bekerja, tulang-tulangnya berdenting-denting. Tapi istrinya gembira, suaminya telah membanting tulang demi keluarga.

NIGHT WATCH
Sambil memeluk erat-erat, kami terus memasang kuping dan melihat cahaya di bawah pintu. Takut suaminya lewat.

LELAKI SIALAN
Betapa sialnya nasibku. Aku mencemburui suaminya sendiri.

NOCTURNO
Kata-kata tidak diperlukan. Mustahil kami bertanya apa yang kami ucapkan. Kami tenggelam dalam erangan dan suara hujan.

ADIK BARU
Suami meraba bokong istrinya. Si bungsu pengen punya adik, bisiknya. Istrinya menyepak tangannya dan berbalik melihat tembok. Tolong belikan saja kalau besok kamu pergi ke kantor

TESTIMONI
Ia mengaku tidak tidur dengan suaminya selama 6 bulan. “Demi Tuhan, sebelum dia pergi lagi, kami hanya cumbuan.”
.
.
Semua tulisan di blog ini boleh dikutip, asal menyebut sumber blognya. Copyright @ 2011

20 Mei 2011

SEJUMLAH FIKSIMINI KURNIAWAN JUNAEDHIE

.
.
PRIA URBANA
Sembari membelai dasinya, dan menghirup aroma parfum di mobilnya, seorang profesional muda menelepon istrinya dengan I-phone keluaran terbaru: “Halo Mama, jangan lupa, belikan Daddy Cireng*) ya?

*) Cireng= Aci Goreng, penganan kampong yang biasa dijual di sekolahan.

GEDUNG DPR 1
Semakin tinggi naik ke atasnya, kulihat langit mencorong, bintang kerlap-kerlip, dan semakin banyak kulihat rakyat Indonesia yang kaya raya.
.
GEDUNG DPR 2
Ketika orde baru merajalela, aku mengepalkan tinju di depannya. Setelah orde baru tumbang aku berenang di pekarangannya. Byur!

GEDUNG DPR 3
Di dalam ruangn ber-AC, aku sibuk membanding-bandingkan..

LAGU MALAM
Setiap malam kekasihku tidur bersama suaminya.
../

RAYUAN LELAKI
Saat pacaran, si lelaki bersumpah: Gunung kan kudaki, samudera luas kan kusebrangi. Setelah menikah, ia tidak pernah pulang ke rumah istrinya, karena sibuk mendaki gunung dan mengarungi samudera.


PERPISAHAN
Di lapangan sepakbola, ketika hendak berpisah, istri pemain sepakbola itu berkata: Aku akan setia menunggumu 1000 tahun lagi. Baru setahun berlalu, lapangan sepakbola itu sudah jadi supermall.
.
.
Semua tulisan di blog ini boleh dikutip, asal menyebut sumber blognya. Copyright @ 2011