-
Membaca puisi Rita Nauli dalam buku ini kita seperti melihat pendaran-pendaran cahaya dalam sebuah untaian kalung permata. Sudah banyak kita membaca puisi-puisi bertemakan dukalara, kerinduan, pemberontakan, nestapa dan sepi, tapi tema-tema itu dalam puisi Rita agak spesial: ia tak menghadirkan nuansa muram atau memancarkan rasa geram. Atau puisi yang ditulis sekadar untuk curahan hati. Sebaliknya pada setiap puisinya, kita melihat pendar-pendar imaji-imaji yang berkelebatan, yang dikemas dalam kata sederhana, nyaris tanpa metaphor, dan langsung menuding, meski cenderung agak verbal.
Jika kita percaya bahwa melalui puisi kita dapat melacak sejarah hidup seorang penyair, maka banyak hal bisa dipetik dari puisi-puisi ini. Menulis 103 puisi dalam rentang waktu 2-3 bulan, jelas luar biasa. Itu tidak hanya bercerita soal produktivitas si penyair tetapi juga mengisyaratkan betapa besar daya kreasinya. Sebagai orang yang sebelumnya tidak pernah membaca puisi Rita, maka melalui sejumlah puisinya ini, saya termasuk orang yang berpendapat Rita adalah penyair muda dengan latar belakang pekerjaan sehari-harinya yang berurusan dengan angka, yang memiliki harapan di masa depan.
Bravo Nauli!
Endorstment untuk buku kump. puisi Pembisik Hati - Kumpulan Puisi Rita Nauli, terbitan Bisnis2030, Jakarta
-
Membaca puisi Rita Nauli dalam buku ini kita seperti melihat pendaran-pendaran cahaya dalam sebuah untaian kalung permata. Sudah banyak kita membaca puisi-puisi bertemakan dukalara, kerinduan, pemberontakan, nestapa dan sepi, tapi tema-tema itu dalam puisi Rita agak spesial: ia tak menghadirkan nuansa muram atau memancarkan rasa geram. Atau puisi yang ditulis sekadar untuk curahan hati. Sebaliknya pada setiap puisinya, kita melihat pendar-pendar imaji-imaji yang berkelebatan, yang dikemas dalam kata sederhana, nyaris tanpa metaphor, dan langsung menuding, meski cenderung agak verbal.
Jika kita percaya bahwa melalui puisi kita dapat melacak sejarah hidup seorang penyair, maka banyak hal bisa dipetik dari puisi-puisi ini. Menulis 103 puisi dalam rentang waktu 2-3 bulan, jelas luar biasa. Itu tidak hanya bercerita soal produktivitas si penyair tetapi juga mengisyaratkan betapa besar daya kreasinya. Sebagai orang yang sebelumnya tidak pernah membaca puisi Rita, maka melalui sejumlah puisinya ini, saya termasuk orang yang berpendapat Rita adalah penyair muda dengan latar belakang pekerjaan sehari-harinya yang berurusan dengan angka, yang memiliki harapan di masa depan.
Bravo Nauli!
Endorstment untuk buku kump. puisi Pembisik Hati - Kumpulan Puisi Rita Nauli, terbitan Bisnis2030, Jakarta
-
