Buat KJ
Ini kuusap lagi pipimu, Pariaman
Saat gempa mengguncang
dan patung tabuik di perempatan kota
bergoyang-goyang menyapa ingatan
(maaf, tak kusinggahi lepau, tempat orang duduk berbual tentang dunia)
Duh, lama nian kita tak jumpa
desis ombak di pantai
lirih mengiris waktu menyisakan kenang
Hei...!
Adakah Kau masih di situ...?
Tampilkan postingan dengan label sajak teman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak teman. Tampilkan semua postingan
01 Februari 2010
TEDUH karya Heryus Saputra
Index:
sajak teman
Nyanyian dan Badai karya sobatku Erry Amanda

salimi akhmad
jim b aditya
kurniawan junaedhie
raung meraunglah jaman yang tingkap meningkap
ketika suara suara serak menggiring kematian demi kematian
atau lalu lalang singgah di peradaban entah
sejak masing masing dari kita belum genap sungguh mengeja huruf
dan daerah bermain kanak kanak kian kumuh
dan,
bahasa santun diancuk, mbone silit, ngehek, bangsat dan seluruh turunannya
adalah menu sarapan pagi sambil menikmati teve jual fitnah dan caci maki
dan diam diam kita menjadi asing dengan wajah sendiri?
sementara yang kita gauli memang wajah sendiri
dan sajak yang lahir dari jiwa lusuh
adalah nyanyian purbani
mengharu kesadaran juga kepedulian
dari pasungan hasrat menghindari khianat
menjumputi remah remah maslahat
di antara do'a doa yang selalu tak khidmat
masih saja belum berlalu
manakala jutaan partitur dari gendhing gendhing pengharapan
mengguruh di seluruh daratan pijak keberadaan
adalah nyanyian gamang yang diusung di seluruh pematang kehidupan
katakan
tembang kolaborasi tak terancang
improvisasi pada coda coda yang terpenggal penggal oleh waktu
bukanlah lantaran sekadar keserbaan atau kebetulan
karena nyawa dan kesadaran bukan juga sekadar sesuap nasi
atau seragam sakti
di tengah kraman harga diri
aku titipkan pesanku kepadamu
masih jugakah kita menenun keluh kesah
di hari-hari sisa yang kian basah?
atau menyulam indah ornamen cinta pura pura
sambil tertawa di tengah tangis
lantas tolak pinggang
sambil lantang mengerang
"MANG GUA PIKIRIN?"
sampaikan juga salamku pada badai nyanyian yang masih kalian sisakan.
Tangerang, 26 Januari 2010
Kurniawan Junaedhie
wah banyak yang gak tahu ya, kita ini memang sdh 'berteman' sejak lama. meski tak pernah sua, saya sdh lama kenal mas erry sebagaimana saya mengenal sahab2t saya lainnya spt salimi, jim, alm lazuardi adi sage, dharnoto, musfihin dahlan, anto baret dll. dengan kata lain, beliau mmg satu angkatan di jaman susah dulu baik di tim, bulungan maupun persada.jangan kuatir, mas. pesan2 dalam puisimu pasti kita ingat:-)doaku selalu untuk mas erry dan keluarga.
26 Januari jam 22:11 ·
Erry Amanda
@dinda Kurniawan:pesanku itu kan bahasa kita juga. Ada bahasa lain yang sangat tidak mungkin saya utarakan secara rinci, sederhananya saja, kulitmu itu sebagian kecilnya ga tahu brapa persen, kulitku juga. ngerti kan?
26 Januari jam 22:14 ·
jim b aditya
kurniawan junaedhie
raung meraunglah jaman yang tingkap meningkap
ketika suara suara serak menggiring kematian demi kematian
atau lalu lalang singgah di peradaban entah
sejak masing masing dari kita belum genap sungguh mengeja huruf
dan daerah bermain kanak kanak kian kumuh
dan,
bahasa santun diancuk, mbone silit, ngehek, bangsat dan seluruh turunannya
adalah menu sarapan pagi sambil menikmati teve jual fitnah dan caci maki
dan diam diam kita menjadi asing dengan wajah sendiri?
sementara yang kita gauli memang wajah sendiri
dan sajak yang lahir dari jiwa lusuh
adalah nyanyian purbani
mengharu kesadaran juga kepedulian
dari pasungan hasrat menghindari khianat
menjumputi remah remah maslahat
di antara do'a doa yang selalu tak khidmat
masih saja belum berlalu
manakala jutaan partitur dari gendhing gendhing pengharapan
mengguruh di seluruh daratan pijak keberadaan
adalah nyanyian gamang yang diusung di seluruh pematang kehidupan
katakan
tembang kolaborasi tak terancang
improvisasi pada coda coda yang terpenggal penggal oleh waktu
bukanlah lantaran sekadar keserbaan atau kebetulan
karena nyawa dan kesadaran bukan juga sekadar sesuap nasi
atau seragam sakti
di tengah kraman harga diri
aku titipkan pesanku kepadamu
masih jugakah kita menenun keluh kesah
di hari-hari sisa yang kian basah?
atau menyulam indah ornamen cinta pura pura
sambil tertawa di tengah tangis
lantas tolak pinggang
sambil lantang mengerang
"MANG GUA PIKIRIN?"
sampaikan juga salamku pada badai nyanyian yang masih kalian sisakan.
Tangerang, 26 Januari 2010
Kurniawan Junaedhie
wah banyak yang gak tahu ya, kita ini memang sdh 'berteman' sejak lama. meski tak pernah sua, saya sdh lama kenal mas erry sebagaimana saya mengenal sahab2t saya lainnya spt salimi, jim, alm lazuardi adi sage, dharnoto, musfihin dahlan, anto baret dll. dengan kata lain, beliau mmg satu angkatan di jaman susah dulu baik di tim, bulungan maupun persada.jangan kuatir, mas. pesan2 dalam puisimu pasti kita ingat:-)doaku selalu untuk mas erry dan keluarga.
26 Januari jam 22:11 ·
Erry Amanda
@dinda Kurniawan:pesanku itu kan bahasa kita juga. Ada bahasa lain yang sangat tidak mungkin saya utarakan secara rinci, sederhananya saja, kulitmu itu sebagian kecilnya ga tahu brapa persen, kulitku juga. ngerti kan?
26 Januari jam 22:14 ·
Index:
sajak teman
Penyair Yang Berumah di Badai karya Jim B Aditya
buat sahabatku
Erry Amanda
Kurniawan Junaedhie
Salimi Ahmad
sungguh aku cinta penyair yang berumah di badai
yang menjadikan ketiadaan sebagai kekasih gelapnya
yang memelihara prahara sebagai kuda tunggangnya
yang mengasah kapakkapak purba jadi pisaunya
dan memahat cinta sebagai berhala sembahannya
sungguh aku cinta penyair yang berumah di badai
yang menjadikan kepedulian sebagai anakanaknya,
nyanyian kebangsaannya, ibadah dan kitab sucinya....
jim b aditya
100126
Ditulis pada hari Selasa yang lalu · Komentari ·Tidak SukaSuka · Laporkan Catatan
Anda, Sandra Palupi, Dewi Maharani, Julius Yusidjaya, dan 8 orang lainnya menyukai ini.
Hanafi Harris Putra Hasibuan magus bangat mas jim..gw suka!
26 Januari jam 19:06Djumar Hanifa Hutagalung yang menjadikan ketiadaan sebagai kekasih gelapnya..........., wah dalem banget ....., hebat Bung...!
26 Januari jam 19:06Susy Ayu whuaaaa.....Mas Jim..mas Jim...tak cuma mendisain gambar..mendisain kata kata pun selalu pas..! nggak cuma ngaduk, tapi diracik!..Hayoo..para sesepuh eh maksudku para senior, turun gunung dong...bagikan ilmunya sama anak bawang kayak saya...xixixi
Mantep, Mas Jim..! kapan kapan lagi ya? :)
26 Januari jam 19:27Jim B Aditya Trims Susy. Aku belajar darimu, kan....?
26 Januari jam 19:31Susy Ayu xixixi..mas Jim bisa aja..kalo belajar dr ku, gak akan puisinya sebagus ini...:D
26 Januari jam 19:36Mh Poetra penyair yang berumah di badai
beratap keyakinan dan berdinding kendali
pintunya nurani
dan jendalanya hati... Lihat Selengkapnya
:)
26 Januari jam 19:57Foeza Hutabarat karena berumah di badai, pergulatan batin pun tak pernah usai...
26 Januari jam 20:29Saut Poltak Tambunan Mantap, aku juga sungguh aku penyair yang berumah di badai, penyair yang tak bisa dibeli.
26 Januari jam 20:48Aryani Tina Sitio wow... cinta yang dipahat... dijadikan berhala sembah
kereennn...!
26 Januari jam 20:57Ardi Nugroho hehehehe..
Mas Jim dan Susy akrab sekali heu..
penyair yang haus tantangan
tak bisa diam selalu mencari dan membidik gundah, gelisah, resah, pedih dan perih dan berangkat dari nurani ditaburi merica dari otak kiri dan gula dari otak kanan diraciknya menjadi keindahan yang abadi... Lihat Selengkapnya
tak pernah stagnan.. terus berkibar abang abangku
thanks Bang Jim, salam hangat dari sidoarjo
26 Januari jam 21:40Kurniawan Junaedhie begitulah jim, bersama kita berumah dalam badai, mengasah kapak2 purba, menjadikan kepedulian sebagai anakanaknya, nyanyian kebangsaannya, ibadah dan kitab sucinya.... bersama kita berumah di badai, sehinggga selalu resah gelisah, bergulingan dan insomnia. puisimu menggugahku, kawan.
i love you full!!!
26 Januari jam 22:20 · Salimi Ahmad Sungguh, hari ini aku hanya bisa tergugu, tak bisa berucap apa-apa. Betapa mulia hati sahabat-sahabatku; Jim B Aditya, Erry Amanda, juga yang lainnya. Semoga semua sahabat-sahabatku ini selalu diliputi rasa suka cita, sebagaimana dulu kita pernah mengecapnya. Salam, dan terus bekarya!
27 Januari jam 1:56Julius Yusidjaya Jim, saya juga, saya juga mencintai mereka. saya merasa gagal jadi penyair karena dihempas badai. aduh...
27 Januari jam 2:12Jim B Aditya >Hanafi Harris Putra Hasibuan,
>Djumar Hanifa Hutagalung: Trims komennya kawan..
27 Januari jam 3:09Jim B Aditya >Mh Poetra : ...lanjutkan kawan. Di tanganmu aku yakin puisi pendek ini bisa jadi dua halaman folio... Salam!
27 Januari jam 3:12Jim B Aditya >Foeza Hutabarat : Bahkan sering tanpa dia sadari dirinya sudah menjelma menjadi badai....
27 Januari jam 3:12Jim B Aditya >Saut Poltak Tambunan : .... penyair yang tak bisa dibeli, tapi bukan berarti tak mampu membeli. Karena kita masih punya harga diri. Salam Bang!!!
>Aryani Tina Sitio : Sebahagian orang beranggapan dunia ini kacau karena manusia sering lupa pada sesembahannya yang satu itu.... Trims.
27 Januari jam 3:19Jim B Aditya >Kurniawan Junaedhie : I love u 2, sang imam para penyair wanita.... !!! Muuuah....
27 Januari jam 3:20Jim B Aditya >Salimi Ahmad : Salam suka cita juga untukmu. Kuharap puisipuisimu akan terus mengalir dan memberi warna tersendiri ke dalam jiwajiwa kami...
27 Januari jam 3:22Jim B Aditya >Julius Yusidjaya : hehehe.... Senasib kita. Ternyata badainya terlalu kuat untuk tubuh yang tipis ini....
27 Januari jam 3:24Dewi Maharani penyair berumah badai
di sanalah kami berguru dan menggali ilmu ..
terimakasih bang Jim, mmg beliau2lah di mana kita bs byk memdapatkan ilmu dan bimingan agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi .
sprt juga bang Jim yg sll menyempatkan waktu utk menyingggahi lapak2 kami yg masih tak tau apa2 ...... Lihat Selengkapnya
27 Januari jam 7:57Erry Amanda Jim, masih aku tangkap jalur perjalanan yogya, sudahkah sarang badai yang dikenalkan di kota penuh lapar saat itu sudah berubah? TIDAK! kataku. setiap jalur -- sungguh kita tak pernah menikung atau menghindar dari raungan badai demi badai kehidupan.
Kita selalu menyaksikannya, dan kita yang sering bertarung melawan badai, dan kita yang selalu harus menikmati sajian atau menu badai.
Jim, jalanku (mungkin) tinggal berapa tapak, namun sungguh, aku masih suka bermain main dengan badai di RUMAH BADAI.... Lihat Selengkapnya
salamku sahabat....
27 Januari jam 14:32Jim B Aditya >Dewi Maharani: Jangan merendah, Dewi.... tidak ada senior junior dalam dunia kreatif. Puisi yang bagus selalu lahir melalui inspirasi puisi lainnya....
28 Januari jam 3:53Jim B Aditya >Erry Amanda : Ya.... Yogya yang penuh badai. Yang tak pernah habis ketika kita mengambilnya sejumput demi sejumput. Dan membawanya untuk bekal perjalanan masing-masing. Tentu dengan badai itu pula kini kau sedang bercengkrama, sahabatku.... Salamku untuk seluruh keluarga.
28 Januari jam 4:09Sandra Palupi ...aku terharu sangat..menyaksikan persahabatan yang mampu kau rangkum dan maknai sedemikian kuat. 2 bait yang hebat.
pastinya lahir dari seorang yang telah menempuh beribu ribu perjalanan waktu tanpa membuang makna yang berjatuhan di setiap tempat. pencarian dan penemuan yang dilalui dengan ketelatenan luar biasa. jatuh bangun yang luar biasa.
terharu ketika kau mampu memeluk sahabat begitu erat, mengenalinya kuat kuat, dan kuyakin tak terlupakan...... Lihat Selengkapnya
ikut merasa senang dan bangga, ketika dalam perjalanan waktu, kita menemukan dan ditemukan dengan manusia manusia luar biasa. puisi ini seperti hujan deras yang jatuh dari langit tiba tiba, beri pencerahan setelahnya.
salut karena sanggup menginspirasi, terutama ttg opsi hidup yg dipilih seseorang.
28 Januari jam 10:24Jim B Aditya Trims Sandra. Selalu senang membaca komentar darimu. Sekaligus malu juga. Karena di depanmu aku merasa seperti telanjang.... hehe. Salam hangat.
Jum pukul 0:04
Erry Amanda
Kurniawan Junaedhie
Salimi Ahmad
sungguh aku cinta penyair yang berumah di badai
yang menjadikan ketiadaan sebagai kekasih gelapnya
yang memelihara prahara sebagai kuda tunggangnya
yang mengasah kapakkapak purba jadi pisaunya
dan memahat cinta sebagai berhala sembahannya
sungguh aku cinta penyair yang berumah di badai
yang menjadikan kepedulian sebagai anakanaknya,
nyanyian kebangsaannya, ibadah dan kitab sucinya....
jim b aditya
100126
Ditulis pada hari Selasa yang lalu · Komentari ·Tidak SukaSuka · Laporkan Catatan
Anda, Sandra Palupi, Dewi Maharani, Julius Yusidjaya, dan 8 orang lainnya menyukai ini.
Hanafi Harris Putra Hasibuan magus bangat mas jim..gw suka!
26 Januari jam 19:06Djumar Hanifa Hutagalung yang menjadikan ketiadaan sebagai kekasih gelapnya..........., wah dalem banget ....., hebat Bung...!
26 Januari jam 19:06Susy Ayu whuaaaa.....Mas Jim..mas Jim...tak cuma mendisain gambar..mendisain kata kata pun selalu pas..! nggak cuma ngaduk, tapi diracik!..Hayoo..para sesepuh eh maksudku para senior, turun gunung dong...bagikan ilmunya sama anak bawang kayak saya...xixixi
Mantep, Mas Jim..! kapan kapan lagi ya? :)
26 Januari jam 19:27Jim B Aditya Trims Susy. Aku belajar darimu, kan....?
26 Januari jam 19:31Susy Ayu xixixi..mas Jim bisa aja..kalo belajar dr ku, gak akan puisinya sebagus ini...:D
26 Januari jam 19:36Mh Poetra penyair yang berumah di badai
beratap keyakinan dan berdinding kendali
pintunya nurani
dan jendalanya hati... Lihat Selengkapnya
:)
26 Januari jam 19:57Foeza Hutabarat karena berumah di badai, pergulatan batin pun tak pernah usai...
26 Januari jam 20:29Saut Poltak Tambunan Mantap, aku juga sungguh aku penyair yang berumah di badai, penyair yang tak bisa dibeli.
26 Januari jam 20:48Aryani Tina Sitio wow... cinta yang dipahat... dijadikan berhala sembah
kereennn...!
26 Januari jam 20:57Ardi Nugroho hehehehe..
Mas Jim dan Susy akrab sekali heu..
penyair yang haus tantangan
tak bisa diam selalu mencari dan membidik gundah, gelisah, resah, pedih dan perih dan berangkat dari nurani ditaburi merica dari otak kiri dan gula dari otak kanan diraciknya menjadi keindahan yang abadi... Lihat Selengkapnya
tak pernah stagnan.. terus berkibar abang abangku
thanks Bang Jim, salam hangat dari sidoarjo
26 Januari jam 21:40Kurniawan Junaedhie begitulah jim, bersama kita berumah dalam badai, mengasah kapak2 purba, menjadikan kepedulian sebagai anakanaknya, nyanyian kebangsaannya, ibadah dan kitab sucinya.... bersama kita berumah di badai, sehinggga selalu resah gelisah, bergulingan dan insomnia. puisimu menggugahku, kawan.
i love you full!!!
26 Januari jam 22:20 · Salimi Ahmad Sungguh, hari ini aku hanya bisa tergugu, tak bisa berucap apa-apa. Betapa mulia hati sahabat-sahabatku; Jim B Aditya, Erry Amanda, juga yang lainnya. Semoga semua sahabat-sahabatku ini selalu diliputi rasa suka cita, sebagaimana dulu kita pernah mengecapnya. Salam, dan terus bekarya!
27 Januari jam 1:56Julius Yusidjaya Jim, saya juga, saya juga mencintai mereka. saya merasa gagal jadi penyair karena dihempas badai. aduh...
27 Januari jam 2:12Jim B Aditya >Hanafi Harris Putra Hasibuan,
>Djumar Hanifa Hutagalung: Trims komennya kawan..
27 Januari jam 3:09Jim B Aditya >Mh Poetra : ...lanjutkan kawan. Di tanganmu aku yakin puisi pendek ini bisa jadi dua halaman folio... Salam!
27 Januari jam 3:12Jim B Aditya >Foeza Hutabarat : Bahkan sering tanpa dia sadari dirinya sudah menjelma menjadi badai....
27 Januari jam 3:12Jim B Aditya >Saut Poltak Tambunan : .... penyair yang tak bisa dibeli, tapi bukan berarti tak mampu membeli. Karena kita masih punya harga diri. Salam Bang!!!
>Aryani Tina Sitio : Sebahagian orang beranggapan dunia ini kacau karena manusia sering lupa pada sesembahannya yang satu itu.... Trims.
27 Januari jam 3:19Jim B Aditya >Kurniawan Junaedhie : I love u 2, sang imam para penyair wanita.... !!! Muuuah....
27 Januari jam 3:20Jim B Aditya >Salimi Ahmad : Salam suka cita juga untukmu. Kuharap puisipuisimu akan terus mengalir dan memberi warna tersendiri ke dalam jiwajiwa kami...
27 Januari jam 3:22Jim B Aditya >Julius Yusidjaya : hehehe.... Senasib kita. Ternyata badainya terlalu kuat untuk tubuh yang tipis ini....
27 Januari jam 3:24Dewi Maharani penyair berumah badai
di sanalah kami berguru dan menggali ilmu ..
terimakasih bang Jim, mmg beliau2lah di mana kita bs byk memdapatkan ilmu dan bimingan agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi .
sprt juga bang Jim yg sll menyempatkan waktu utk menyingggahi lapak2 kami yg masih tak tau apa2 ...... Lihat Selengkapnya
27 Januari jam 7:57Erry Amanda Jim, masih aku tangkap jalur perjalanan yogya, sudahkah sarang badai yang dikenalkan di kota penuh lapar saat itu sudah berubah? TIDAK! kataku. setiap jalur -- sungguh kita tak pernah menikung atau menghindar dari raungan badai demi badai kehidupan.
Kita selalu menyaksikannya, dan kita yang sering bertarung melawan badai, dan kita yang selalu harus menikmati sajian atau menu badai.
Jim, jalanku (mungkin) tinggal berapa tapak, namun sungguh, aku masih suka bermain main dengan badai di RUMAH BADAI.... Lihat Selengkapnya
salamku sahabat....
27 Januari jam 14:32Jim B Aditya >Dewi Maharani: Jangan merendah, Dewi.... tidak ada senior junior dalam dunia kreatif. Puisi yang bagus selalu lahir melalui inspirasi puisi lainnya....
28 Januari jam 3:53Jim B Aditya >Erry Amanda : Ya.... Yogya yang penuh badai. Yang tak pernah habis ketika kita mengambilnya sejumput demi sejumput. Dan membawanya untuk bekal perjalanan masing-masing. Tentu dengan badai itu pula kini kau sedang bercengkrama, sahabatku.... Salamku untuk seluruh keluarga.
28 Januari jam 4:09Sandra Palupi ...aku terharu sangat..menyaksikan persahabatan yang mampu kau rangkum dan maknai sedemikian kuat. 2 bait yang hebat.
pastinya lahir dari seorang yang telah menempuh beribu ribu perjalanan waktu tanpa membuang makna yang berjatuhan di setiap tempat. pencarian dan penemuan yang dilalui dengan ketelatenan luar biasa. jatuh bangun yang luar biasa.
terharu ketika kau mampu memeluk sahabat begitu erat, mengenalinya kuat kuat, dan kuyakin tak terlupakan...... Lihat Selengkapnya
ikut merasa senang dan bangga, ketika dalam perjalanan waktu, kita menemukan dan ditemukan dengan manusia manusia luar biasa. puisi ini seperti hujan deras yang jatuh dari langit tiba tiba, beri pencerahan setelahnya.
salut karena sanggup menginspirasi, terutama ttg opsi hidup yg dipilih seseorang.
28 Januari jam 10:24Jim B Aditya Trims Sandra. Selalu senang membaca komentar darimu. Sekaligus malu juga. Karena di depanmu aku merasa seperti telanjang.... hehe. Salam hangat.
Jum pukul 0:04
Index:
sajak teman
03 Desember 2009
Kepada Seorang Kurniawan Junaedhie

oleh Susy Ayu
25 November 2009 jam 16:02
aku mengenalmu lebih lambat dari sebuah pesta reuni
terbit sebuah rasa yang enggan berpaling dari sebatas waktu
kemudian kau cipta lukisan
memulas warna suram, separuhnya semburat warna cerah
begitu mudah untuk memahamimu
sebab pada langit yang melengkung itu
tetap saja kau tabur bintang bintang
pada pagi, siang dan malammu
kulihat hatimu yang bersahaja
karena bunga dan pepohonan saling menumbuhkan
kambing ,kucing, singa, gagak, dan penjual bunga
berdampingan memperlembut kemarau di sana
cinta terus kau cipta
untuk sekeliling
untukmu
begitulah kau membahagiakan semesta
Selamat Ulang Tahun, Mas KJ
semoga tak putus bahagia dan sukses untukmu. Amin
24 Nov 2009
Susy Ayu
Suka: Anda, Shinta Miranda, Abah Yoyok, Eka Huang, Sonny MBali Budisatria, Shinta Miranda, Abah Yoyok, Eka Huang, Muhammad Baidowi, dan Ardi Nugroho.
Kurniawan Junaedhie: aduh aduh,.... sebuah puisi yang tak hanya indah tetapi menggugah. secara subyektif aku suka. terimakasih ya, sus? eh, tiba2 saja aku tdk takut mati, karena yang mengiringiku skrg tak hanya tukang tanaman dan perangkai bunga, tetapi juga para perempuan2 ynag indah yang pandai merangkai kata. sukses juga untukmu selalu. always.
25 November jam 16:10 · Susy Ayu: ..cuman bisa ngasih itu aja....senang kalo mas suka...tambah bijak, tambah pemurah hati, tambah penyayang..tapi jgn tambah manja ya..kalo ngambek repot soalnya .qiqiqiq :D
25 November jam 16:14 Ardi Nugrohomemang, taburan bintang-bintang Mas KJ selalu menyuguhkan gradasi inspirasi yang kaya sekali...
Sekali lagi.. Happy B'day brother, Wish all the best for you..
-----
Mbak Susy, sajakmu untuknya wangi sekali... aku jadi iri.. hehehehehe
25 November jam 16:18 Susy Ayu: Mas Ardi....mas KJ itu banyak dikelilingi perempuan2 indah yang pandai merangkai kata...makanya hidupnya penuh bintang bintang ....
makasih ya, mas...salamku dr sini .hehehe...
25 November jam 16:27 Yo Sugiant: ooh gitu toh ,sus. baru tahu kalau KJ itu celeb dng penggemarnya perempuan2 indah. wah kudu belajar nih sama KJ.
25 November jam 16:44 Susy Ayu: hahah mas Yo...soal itu hanya mas KJ yang tahu persis..sy hanya menebak, tapi seperti kata mas KJ, kayaknya sih iya...wkwkw...
25 November jam 16:45 Yo Sugianto: sus, ntar datang ke reboan? lama gak keliatan artis anita yg nongol. masa cuma kef saja, sampai bosen liat dia hahaha
25 November jam 16:46 Susy Ayu: hahaha..iya, mas..pengen banget..tapi anak2 gak da yg jaga, gak da pembantu, bojo masih di tanah suci...Insya Allah bulan depan, iki yo wes kemeccer sakjane..:)
25 November jam 16:48Yo Sugianto: pengen ngerti aku kemecer-e jeng susi kayak apa? hahaha
25 November jam 16:49 Nona Muchtar: Mantap Sus!
Mas KJ, sekali lagi 'met ultah ya? Semoga sealu dalam lindungan Tuhan YME dan terus sukses. Amin.
Kemarin kayanya udah nulis diwall tapi kok g ada..
25 November jam 16:50 Susy Ayu: haha mas Yo, nganti ra iso ngopo ngopo.....
@ Nona cantik..ya itu error..sampe yg ultah gak bisa lihat, jadi ku posting berupa note aja...hehehe...makasih ya hun...
25 November jam 16:54 Helga Worotitjan II: Kado yang indah!
Mas KJ telah membuat kami sgt2 merasa beruntung ♥
He deserves all the best
SELAMAT ULANG TAHUN MAS KJ, TUHAN MEMBERKATI !
25 November jam 17:30 Pratiwi Setyaningrum: Mas KJ, HAPPY BIRTHDAYYY!!!!!
yip yip Hoyeeeyy!!\(^o^)/
Indah banget puisinya Suzsyecuuwww!!
25 November jam 17:35 Kwek Li Na: selamat ulang tahun Mas KJ...GBU always.
25 November jam 17:36 Susy Ayu: kita keroyok lagi? ah jangan lah...di inbox juga sudah cukup untuk klepek klepek hehehe
25 November jam 17:37 Saut Poltak Tambunan: @KJ, takutlah mati, supaya hidup itu lebih berharga.
@Susy: Kado yang sangat spesial.
25 November jam 17:40 Susy Ayu: Abang, cuma bisa ngasih itu...:)
25 November jam 17:42 Jim B Aditya: Wah... kadonya spesial banget. Ada apa nih... Mohon transparansi ya... Jangan sampai saya bentuk tim sembilan...
25 November jam 18:05 Susy Ayu: hahaha mas Jim..suer..gak ada apa apa...masak mesti kayak tigaji eh duaji pake bersimbah air mata sambil membawa nama Allah? ...hehehe
25 November jam 18:07 Leonowens Sp: Buat bang Leon, mana neh...? He6x, juzt kidding.
25 November jam 18:09 Susy Ayu: heheh pengrajin kata kata..ayo kita bertambah rajin...siip..doakan saja ya, mas Leon....anyway, selamat atas anugerah penghargaannya yaw? wow...!
25 November jam 18:14 Kurniawan Junaedhie: jim: tim 10 sdh dibentuk:-)
untuk tim 10 (mbak helga, mbak dewi, mbak fara, kwek li na, nona, mbak shinta, mbak tiwi, susy, tina dan mbak weni: pokoke terimakasih sekali lagi. doanya pasti terkabul, karena keroyokan. hehehe. i love you full.
25 November jam 18:40 Nona MuchtarOh gitu? pantesan hehe
sama2 sayangku ..
25 November jam 18:59 Faradina Izdhihary: hahaha aku baru mau nulis soal Tim 10, lha jagiannya sdh mlakukan transparansi. Andai para lelaki tahu, bagaimana di inbox kita menghabisi Mas KJ bisa iri benar mereka, Sus. hahaha betapa iri dunia pada Mas KJ yang baik itu
25 November jam 19:00 Weni Suryandari: mas KJ memang tak main main membentuk Tim 10 (bukan tim 8 ya?). Kita jadi bersemangat untuk terus kreatif....bukan main mas KJ...
Susy...puisi dedikasi ini, wuah,luar biaaasaaa!!!
25 November jam 19:32 Jim B Aditya: Interupsi pak KJ. Bukan jumlah tim yang jadi masalah. Tapi cara penunjukan anggota timnya bisa dicurigai penuh rekayasa. Masa anggota tim penyidik dipilih sendiri oleh yang mau disidik? Wah... ini pasti ada udang di balik peyek...
25 November jam 20:39 Dewi Maharani: huahahahaa ... aku terlambat ternyata
indah nian puisi ini Susycuuww ...
mas KJ .. sekali lagi selamat Ultah yaaa..
... Lihat Selengkapnya
Tim 10 siap tunjukkan tanduk2 nya .. hahahaa
25 November jam 21:14 Ardi Nugroho: bagi TIM 10, diharap siap-siap memenuhi undangan dari istana... :)
25 November jam 21:17 Susy Ayu: hahahaha......biarin, senjata makan tuan mas KJ bentuk team 10 ! qiqiqiq
25 November jam 23:20 Susy Ayu: Mbak Dina...mas KJ lebih lihai membaca ganasnya para wanita di team 10....jadi gak keduluan yang lain...qiqiqiq...
25 November jam 23:21 Susy Ayu: Bang Jim..hahaha..tenang tenang....sebaiknya kita semua saling bekerja sama...sekiranya gak ada kasus ya gak usah dipaksakan qiqiqiq
25 November jam 23:22 Eka Huang: waduh... apiiiik tenan iki mba' Susyquw...
met ultah ya mas KJ, sukses selalu!!
sukses juga buat mba'yu kuuuu.... mwuaaah....
26 November jam 9:52 Susy Ayu: makasih my lovely sista..muah muah...apa kabar hun...?
26 November jam 9:53 Abah Yoyok: /secara subyektif aku suka./ begitu transkripsi dari comment mas KJ.
Karena tim 10 sudah dibentuk langsung oleh ybs, maka mohon dilacak : apakah secara obyektif dia masih suka juga atau seperti kata mas Jim B.A... jangan2 ada Udang dibalik rempeyek he he he...
nice bangets puisinya sebgai kado ultah buat mas KJ.
26 November jam 10:06 Susy Ayu: hahaha...Abaaah......peyek udang..peyek udang....suwun, Abaah....:)
26 November jam 19:21
25 November 2009 jam 16:02
aku mengenalmu lebih lambat dari sebuah pesta reuni
terbit sebuah rasa yang enggan berpaling dari sebatas waktu
kemudian kau cipta lukisan
memulas warna suram, separuhnya semburat warna cerah
begitu mudah untuk memahamimu
sebab pada langit yang melengkung itu
tetap saja kau tabur bintang bintang
pada pagi, siang dan malammu
kulihat hatimu yang bersahaja
karena bunga dan pepohonan saling menumbuhkan
kambing ,kucing, singa, gagak, dan penjual bunga
berdampingan memperlembut kemarau di sana
cinta terus kau cipta
untuk sekeliling
untukmu
begitulah kau membahagiakan semesta
Selamat Ulang Tahun, Mas KJ
semoga tak putus bahagia dan sukses untukmu. Amin
24 Nov 2009
Susy Ayu
Suka: Anda, Shinta Miranda, Abah Yoyok, Eka Huang, Sonny MBali Budisatria, Shinta Miranda, Abah Yoyok, Eka Huang, Muhammad Baidowi, dan Ardi Nugroho.
Kurniawan Junaedhie: aduh aduh,.... sebuah puisi yang tak hanya indah tetapi menggugah. secara subyektif aku suka. terimakasih ya, sus? eh, tiba2 saja aku tdk takut mati, karena yang mengiringiku skrg tak hanya tukang tanaman dan perangkai bunga, tetapi juga para perempuan2 ynag indah yang pandai merangkai kata. sukses juga untukmu selalu. always.
25 November jam 16:10 · Susy Ayu: ..cuman bisa ngasih itu aja....senang kalo mas suka...tambah bijak, tambah pemurah hati, tambah penyayang..tapi jgn tambah manja ya..kalo ngambek repot soalnya .qiqiqiq :D
25 November jam 16:14 Ardi Nugrohomemang, taburan bintang-bintang Mas KJ selalu menyuguhkan gradasi inspirasi yang kaya sekali...
Sekali lagi.. Happy B'day brother, Wish all the best for you..
-----
Mbak Susy, sajakmu untuknya wangi sekali... aku jadi iri.. hehehehehe
25 November jam 16:18 Susy Ayu: Mas Ardi....mas KJ itu banyak dikelilingi perempuan2 indah yang pandai merangkai kata...makanya hidupnya penuh bintang bintang ....
makasih ya, mas...salamku dr sini .hehehe...
25 November jam 16:27 Yo Sugiant: ooh gitu toh ,sus. baru tahu kalau KJ itu celeb dng penggemarnya perempuan2 indah. wah kudu belajar nih sama KJ.
25 November jam 16:44 Susy Ayu: hahah mas Yo...soal itu hanya mas KJ yang tahu persis..sy hanya menebak, tapi seperti kata mas KJ, kayaknya sih iya...wkwkw...
25 November jam 16:45 Yo Sugianto: sus, ntar datang ke reboan? lama gak keliatan artis anita yg nongol. masa cuma kef saja, sampai bosen liat dia hahaha
25 November jam 16:46 Susy Ayu: hahaha..iya, mas..pengen banget..tapi anak2 gak da yg jaga, gak da pembantu, bojo masih di tanah suci...Insya Allah bulan depan, iki yo wes kemeccer sakjane..:)
25 November jam 16:48Yo Sugianto: pengen ngerti aku kemecer-e jeng susi kayak apa? hahaha
25 November jam 16:49 Nona Muchtar: Mantap Sus!
Mas KJ, sekali lagi 'met ultah ya? Semoga sealu dalam lindungan Tuhan YME dan terus sukses. Amin.
Kemarin kayanya udah nulis diwall tapi kok g ada..
25 November jam 16:50 Susy Ayu: haha mas Yo, nganti ra iso ngopo ngopo.....
@ Nona cantik..ya itu error..sampe yg ultah gak bisa lihat, jadi ku posting berupa note aja...hehehe...makasih ya hun...
25 November jam 16:54 Helga Worotitjan II: Kado yang indah!
Mas KJ telah membuat kami sgt2 merasa beruntung ♥
He deserves all the best
SELAMAT ULANG TAHUN MAS KJ, TUHAN MEMBERKATI !
25 November jam 17:30 Pratiwi Setyaningrum: Mas KJ, HAPPY BIRTHDAYYY!!!!!
yip yip Hoyeeeyy!!\(^o^)/
Indah banget puisinya Suzsyecuuwww!!
25 November jam 17:35 Kwek Li Na: selamat ulang tahun Mas KJ...GBU always.
25 November jam 17:36 Susy Ayu: kita keroyok lagi? ah jangan lah...di inbox juga sudah cukup untuk klepek klepek hehehe
25 November jam 17:37 Saut Poltak Tambunan: @KJ, takutlah mati, supaya hidup itu lebih berharga.
@Susy: Kado yang sangat spesial.
25 November jam 17:40 Susy Ayu: Abang, cuma bisa ngasih itu...:)
25 November jam 17:42 Jim B Aditya: Wah... kadonya spesial banget. Ada apa nih... Mohon transparansi ya... Jangan sampai saya bentuk tim sembilan...
25 November jam 18:05 Susy Ayu: hahaha mas Jim..suer..gak ada apa apa...masak mesti kayak tigaji eh duaji pake bersimbah air mata sambil membawa nama Allah? ...hehehe
25 November jam 18:07 Leonowens Sp: Buat bang Leon, mana neh...? He6x, juzt kidding.
25 November jam 18:09 Susy Ayu: heheh pengrajin kata kata..ayo kita bertambah rajin...siip..doakan saja ya, mas Leon....anyway, selamat atas anugerah penghargaannya yaw? wow...!
25 November jam 18:14 Kurniawan Junaedhie: jim: tim 10 sdh dibentuk:-)
untuk tim 10 (mbak helga, mbak dewi, mbak fara, kwek li na, nona, mbak shinta, mbak tiwi, susy, tina dan mbak weni: pokoke terimakasih sekali lagi. doanya pasti terkabul, karena keroyokan. hehehe. i love you full.
25 November jam 18:40 Nona MuchtarOh gitu? pantesan hehe
sama2 sayangku ..
25 November jam 18:59 Faradina Izdhihary: hahaha aku baru mau nulis soal Tim 10, lha jagiannya sdh mlakukan transparansi. Andai para lelaki tahu, bagaimana di inbox kita menghabisi Mas KJ bisa iri benar mereka, Sus. hahaha betapa iri dunia pada Mas KJ yang baik itu
25 November jam 19:00 Weni Suryandari: mas KJ memang tak main main membentuk Tim 10 (bukan tim 8 ya?). Kita jadi bersemangat untuk terus kreatif....bukan main mas KJ...
Susy...puisi dedikasi ini, wuah,luar biaaasaaa!!!
25 November jam 19:32 Jim B Aditya: Interupsi pak KJ. Bukan jumlah tim yang jadi masalah. Tapi cara penunjukan anggota timnya bisa dicurigai penuh rekayasa. Masa anggota tim penyidik dipilih sendiri oleh yang mau disidik? Wah... ini pasti ada udang di balik peyek...
25 November jam 20:39 Dewi Maharani: huahahahaa ... aku terlambat ternyata
indah nian puisi ini Susycuuww ...
mas KJ .. sekali lagi selamat Ultah yaaa..
... Lihat Selengkapnya
Tim 10 siap tunjukkan tanduk2 nya .. hahahaa
25 November jam 21:14 Ardi Nugroho: bagi TIM 10, diharap siap-siap memenuhi undangan dari istana... :)
25 November jam 21:17 Susy Ayu: hahahaha......biarin, senjata makan tuan mas KJ bentuk team 10 ! qiqiqiq
25 November jam 23:20 Susy Ayu: Mbak Dina...mas KJ lebih lihai membaca ganasnya para wanita di team 10....jadi gak keduluan yang lain...qiqiqiq...
25 November jam 23:21 Susy Ayu: Bang Jim..hahaha..tenang tenang....sebaiknya kita semua saling bekerja sama...sekiranya gak ada kasus ya gak usah dipaksakan qiqiqiq
25 November jam 23:22 Eka Huang: waduh... apiiiik tenan iki mba' Susyquw...
met ultah ya mas KJ, sukses selalu!!
sukses juga buat mba'yu kuuuu.... mwuaaah....
26 November jam 9:52 Susy Ayu: makasih my lovely sista..muah muah...apa kabar hun...?
26 November jam 9:53 Abah Yoyok: /secara subyektif aku suka./ begitu transkripsi dari comment mas KJ.
Karena tim 10 sudah dibentuk langsung oleh ybs, maka mohon dilacak : apakah secara obyektif dia masih suka juga atau seperti kata mas Jim B.A... jangan2 ada Udang dibalik rempeyek he he he...
nice bangets puisinya sebgai kado ultah buat mas KJ.
26 November jam 10:06 Susy Ayu: hahaha...Abaaah......peyek udang..peyek udang....suwun, Abaah....:)
26 November jam 19:21
Index:
Puisi,
sajak teman,
susy ayu
Langganan:
Postingan (Atom)