Tampilkan postingan dengan label Antologi Puisi Serayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Antologi Puisi Serayu. Tampilkan semua postingan

08 Mei 2009

PEMANDANGAN DINIHARI

Sajak Kurniawan Junaedhie
Untuk Tina K

Jam tujuh petang di Jakarta.
Jam 5 subuh di Michigan.
Halo.

Aku mendengar kamu kesepian
Aku mendengar kamu terisak
Di sini aku sedang menulis sajak
Menuliskan perpisahan dan penyesalan

Jam tujuh petang di Jakarta.
Jam 5 subuh di Michigan.
Halo.
Telepon itu tergetelak
Di samping sajak.

1995

(Dimuat dalam buku ANTOLOGI PUISI SERAYU, 1995, bersama 55 penyair Indonesia lainnya)

PEMANDANGAN DINIHARI

Sajak Kurniawan Junaedhie


dari pucuk pohon yang tinggi
mereka mengangkut sepotong hatiku ke kamarmu
yang terletak di belahan dunia yang lain,
dan menyampaikan salamku

aku mendengar kamu kesepian
aku mendengar kamu terisak
di sini aku sedang menulis sajak
mencatat apa yang tak kaucatat
menuliskan perpisahan & penyesalan
karena kamu makin jauh dari kenangan
apa kabarmu?
tulis tentang detroit
tentang mobil & jembatan terpanjang di dunia
tentang suhu di bawah nol
tentang "pria yang baik, tapi menderita"
agar aku tak penasaran
pernah setia pada percintaan

sekawanan burung tahu perasaanku
dari puncak pohon yang tinggi
mereka melintasi laut
mengirimkan salamku padamu:
jam berapakah saat itu?
1995

Dimuat buku kumpulan Antologi Puisi Serayu, CV Hasta Prima, Purwokerto, 1995

19 Desember 2007

KAU PUN MENGHILANG KE BALIK AWAN

Sajak Kurniawan Junaedhie

untuk: Tina K

Pesawat terus melayang
menuju langit biru, melintasi awan,
menuju sebuah benua, menuju Michigan
Sampai suatu hari nanti:
seseorang membawamu pulang
dengan mata penuh kemenangan

Dengan siapa sekarang aku bicara?
Dengan hujan?
Dengan pepohonan yang buahnya bergelantungan?
Dengan kata-kataku sendiri?

Tentang Michigan, aku tahu apa?
Tapi tentang hatimu?
Sebagian pernah jadi milikku

Tidak. Aku tak boleh menangis
Aku adalah pilar besi
aku harus tetap berdiri
meski ada yang tiba-tiba hilang,
seperti penyanyi kehilangan gitar
seperti penyair kehilangan kata

Dan pesawat pun terus membumbung
menendang-nendang gugusan awan,
menyeberangi selat dan benua,
menuju Michigan:
merenggut sebelah jantungku

1995

Dimuat di Harian Suara Pembaruan