11 Mei 2009

Ketidak-akuratan

KETIDAK-AKURATAN

Dear Journalist,

Wartawan adalah orang yang dikendalikan oleh hal-hal yang tak masuk akal, yang dinamakan berita, kata Red Whittmore. Kami setuju 100 persen.

Pagi ini Anda mungkin masih di kantor membaca koran pagi. Tapi siangnya, mungkin saja Anda sudah berada di Pulau Mentawai meliput peresmian proyek lingkungan yang dilakukan seorang menteri. Dan malamnya Anda sudah harus kembali, karena harus menghadiri peluncuran buku dari seorang tokoh penting. Baru malamnya, dalam keadaan mengantuk dan loyo berat, Anda mulai menuliskan semua yang Anda lihat-cium-raba-dengar itu untuk segera dipublikasikan dalam kesempatan pertama.

Anda memang harus menyiarkan semua informasi yang Anda ketahui sesegera mungkin agar Anda muncul sebagai pemenang. Sehingga peristiwa yang terjadi hari ini atau jam ini pun sebisa mungkin Anda akan sampaikan pada hari dan jam ini juga. Hm, sebuah konsekuensi logis dari persaingan ketat yang terjadi antar-media.

Komoditi Anda adalah informasi. Karena itu, tugas Anda adalah menyampaikan informasi itu tepat waktu, cermat dan efektif agar kami segera memiliki gambaran utuh tentang persoalan yang Anda tulis. Tapi, mungkinkah itu terjadi, bila Anda salah mengetik, salah mengeja nama, Anda salah menafsirkan persoalan, Anda salah memilih nara-sumber, atau salah membuat perimbangan berita? Karena inti dari segala standar komunikasi adalah menyebarkan kebenaran, maka kesalahan-kesalahan kecil ini harus kami sebut sebagai fatal.

Perlu Anda ketahui, bahwa ketidak-akuratan dan kesalahan yang Anda buat itu, cepat atau lambat, akan menggerogoti keyakinan, kepercayaan dan penghormatan kami kepada Anda.

Oke, produk Anda memang rentan dengan ketidak-akuratan karena dihasilkan dengan cara berlomba-lomba dengan waktu. Tapi menurut kami, produk Anda mestinya juga merupakan hasil gemilang dari perjuangan Anda melawan waktu.

Salam kompak,
Khalayak Anda