08 Maret 2017

DELF

Di kota tua yang selalu muram itu, 
Aku duduk ngopi bersama seorang bapak tua
Angin melintas tersipu
Jarum jam kedinginan
Delf makin tua
Dan nyata telah berubah.
Betapa kejamnya jarak
Betapa  kejamnya waktu.

Rumah-rumah  yang dulu berlampu kini gelap,
dan menjadi kamar-kamar berhantu.
Ilalang tumbuh liar. 
Sepi meranggas seperti belukar.
Jangan-jangan waktu juga telah berubah?

Merrie, gadis sekampus, lewat.
Langkahnya bergegas, dan wajahnya kaku.
Dia tak membalas lambaianku.
Betapa tegangnya hidup.

Salju  mulai mencair
Tapi hatiku justru membeku
Kuciumi saja aroma kopi yang berkepul
Ditemani bapak tua yang kini mendengkur.

2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar