Kualitas Pertanyaan Anda (2)
Dear Journalist,
Wartawan media cetak bisa menyembunyikan pertanyaan bodoh, dengan polesan suntingan editor atas tulisannya. Wartawan media elektroniok seperti televisi, sebaliknya. Pertanyaan bodoh akan kelihatan oleh pemirsanya seperti aslinya: bodoh juga. Demikian juga pertanyaan cerdas, akan disaksikan oleh para pemirsa apa adanya: cerdas.
Dalam sebuah acara talkshow di Metro TV, Najwa Shihab yang menjadi host mewawancara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Jenderal Wiranto yang saat itu tengah disorot pers akan berkoalisi untuk menjadi capres dan cawapres pada pemilihan presiden tahun 2009. Menyaksikan itu, Andreas Harsono, seorang pengamat pers yang jitu, menulis di Facebooknya: "Kesan saya, Shihab bicara lebih panjang daripada kedua nara sumbernya. Ini kebiasaan wartawan Majapahit: lebih banyak bicara daripada sumbernya."
Menurut Andreas, wawancara yang baik selalu "terbuka" --what, where, who, why, when, how-- dan tidak "tertutup" --jawabannya bisa ya atau tidak. "Makin pendek suatu pertanyaan, makin tinggi daya tangkap sumber (maupun pemirsa). Makin panjang suatu pertanyaan, makin menurun daya tangkap. Wartawan-wartawan televisi Majapahit tampaknya suka bertanya "tertutup" dan panjang-panjang. Shihab bertanya sering lebih dari 40 kata. Juga tertutup. Pertanyaan yang baik hanya satu kata "why" dan kalau harus lebih panjang, max 16 kat," tulisnya.
Tulisan Andreas itu kemudian mengundang banyak komentar. Antara lain:
Heriyanto Sugiya mengomentari: "Sering saya merasa tidak nyaman ketika menonton acara dialog di televisi, dimana si pewawancara terkesan sok pintar.. mereka juga suka memotong seenaknya ketika narsum sedang menjelaskan, mendebat si narsum, dan suka "over". barangkali supaya dianggap "lebih"."
Eko Satiya Hushada menulis: "wartawan bukan jaksa (penyidik). biasanya ini terjadi pada wartawan yunior. tetapi ketika itu terjadi pada wartawan senior, gak berlebihan rasanya jika kita menyebutnya over acting. narsum ke studio bukan untuk dihakimi, ditelanjangi, dipermalukan. tetapi digali untuk mendapat informasi sedalam-dalamnya."
Iman Syukri menambahkan: "Ya itulah, seringkali syarat "utama" jadi host harus cantik dan menarik. Kemampuan belakangan.. hehe. Jauh banget dengan CNN. Host CNN yang sering saya tonton rata-rata berumur dan memiliki jam terbang liputan."
No coment.
Salam,
Khalayak Anda