Ketika umur tambah satu
Uban di rambut tumbuh seribu
Wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Tampak muda, dan jelita
Wajah yang hidup dalam sanubari
Aduh ibu, aku sayang kamu
Ketika umur tambah satu
Makin dekat jarak ke akhirat
Surga atau neraka
Dan wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Melambai penuh kasih sayang
Aduh ibu, aku cinta kamu
Uban di rambut tumbuh seribu
Wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Tampak muda, dan jelita
Wajah yang hidup dalam sanubari
Aduh ibu, aku sayang kamu
Ketika umur tambah satu
Makin dekat jarak ke akhirat
Surga atau neraka
Dan wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Melambai penuh kasih sayang
Aduh ibu, aku cinta kamu
Ketika umur tambah satu
Aku mulai kenal nama-nama malaikat
Jibril, Munkar. Nankir, Israil
Apalagi yang akan kautanya?
Dan wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Mengajakku berkasih sayang
Aduh ibu, aku ikut kamu.
24 Nov. 2008
(Dari buku Perempuan dalam Secangkir Kopi, KJ, 2009)
(Dari buku Perempuan dalam Secangkir Kopi, KJ, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar