Seseorang mengajakmu makan malam.
Ini perjamuan terakhir, katanya. Ya Tuhan, alangkah dramatisnya hidup.
(2013)
2/
2/
Senja yang mengerikan. Bayangkan. Aku sama sekali tak mendengar suaramu. Ada yang diam2 telah memungut sunyiku. (2013)
3/
3/
Telpon genggam mengirim pesanmu lewat bianglala. Kamu bergegas menyentuh layar. Terasa ada yang bergetar. (2013)
4/
4/
Perempuan itu tidur.
Matanya lelap. Tapi mimpinya ngembara dan hinggap dalam sajak2ku. Katanya, “Aku tetap terjaga untukmu.” (2013)
5/
5/
Ketika pagi datang, sajak membiarkan subuh melanjutkan kantuknya. Ia ingin senja menjemputnya. Juga malam, tentu saja. (2013)
6/
6/
Tuhan, malam ini aku ingin berdoa
untuk …. Tapi yang kudengar hanya bulir suara yang jauh. (2013)
7/
7/
Kijang menjerit saat panah menghunjam lambungnya. Kamu merintih, saat sunyi yang
kupanahkan menancap jantungmu (2013)
8/
Dia tidur. Lambungnya kambuh. Gaunnya terkelupas dan membelit sajak2ku. Apakah dia yg Kauutus bagiku? (2013)
9/
Memasuki malam, sajak menepuk pundakku. “Kita tunggu subuh. Saat kata dan sunyi memberi suluh.” (2013)
10/
8/
Dia tidur. Lambungnya kambuh. Gaunnya terkelupas dan membelit sajak2ku. Apakah dia yg Kauutus bagiku? (2013)
9/
Memasuki malam, sajak menepuk pundakku. “Kita tunggu subuh. Saat kata dan sunyi memberi suluh.” (2013)
10/
Hari ini umurmu tambah
sehari. Rayakan perjalananan panjangmu yang segera sampai. Mari bersenang-senang! (2013)
11/
11/
Nasib yang membawamu ke
hatiku. Dingin yang menghangatkanku di dalam sunyimu. Umur, tak kutahu siapa yang menjulurkannya (2013)
12/
Subuh menyuling udara dingin, dan pelan2 kuhirup aroma wangi rerumputan. Ya Tuhan, kamu masih berjaga juga! (2013)
13/
Hari baru membuka kedua sayapnya. Naiklah. Kita akan terbang ke sejumlah nasib yang tak pernah terpetakan. (2013)
14/
Tengah hari bolong, sajak ingin sowan ke rumahmu. Kita ini sahabat lama, yang selalu ingin saling mengingatkan. (2013)
15/
12/
Subuh menyuling udara dingin, dan pelan2 kuhirup aroma wangi rerumputan. Ya Tuhan, kamu masih berjaga juga! (2013)
13/
Hari baru membuka kedua sayapnya. Naiklah. Kita akan terbang ke sejumlah nasib yang tak pernah terpetakan. (2013)
14/
Tengah hari bolong, sajak ingin sowan ke rumahmu. Kita ini sahabat lama, yang selalu ingin saling mengingatkan. (2013)
15/
Umur menggali sumurnya
sendiri. Setelah aman, ia melompat ke kedalamannya. Dinikmati angka2nya (2013)
16/
16/
Kuletakkan hatiku dengan hati2 dan pelahan di hatimu. Kautahu, hati lelaki tua, sangat rentan meski
ia tetap paham makna kesetiaan. (2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar