27 April 2011

Cangkir Kopi Mas KJ*






(Tanggapan atas buku kumpulan puisi Kurniawan Junaedhie “Sepasang Bibir di Dalam Cangkir”):

Pagi hari sewaktu aku ngopi di pinggir kolam. Tiba-tiba Mas KJ muncul di depanku. Aku tahu dari senyumnya yang ramah. Dia ingin berbagi puisi dan cerita sastra denganku. Belum sempat aku menawarkan kopi kepadanya. Dia sudah menunjukkan cangkir kopinya yang terlihat masih ngebul itu.

“Boleh saya sambil merokok di sini, mas Bhud,” pintanya.

Melihat senyumnya yang ramah, mana mungkin aku berani melarangnya.

“Silahkan saja Mas KJ, asal kautumpahkan seluruh cerita sastramu,” jawabku.

Sambil meniupi cangkir kopinya yang masih ngebul itu, cerita sastra mengalir pekat dari tenggorokannya yang kuat. Hampir saja aku mabuk mencium aroma kopinya yang bercampur serbuk-serbuk sastra. Dia pun tersenyum dan sesekali tertawa.

“Sastra itu memang gila ya, mas Bhud,” sempilannya di tengah cerita.

Dia banyak bicara tentang Yogyakarta. Sajak tahan gempa. Air hujan. Serta kata-kata iklan. Ada kambing dan kucing di tengah hutan. Juga perempuan yang menari-nari di bawah kubah langit. Apakah perempuan itu juga yang pernah tercebur ke dalam cangkir kopinya? Aku hanya bisa menduga-duga dan tak berani bertanya.

Ketika Mas KJ berhenti sejenak untuk menyeruput kopinya, sebagian kata-kata sastra itu berenang ke dalam air kopinya.

“Tunggu sebentar mas Bhud,” jedah Mas KJ sambil memandangi isi cangkirnya.

“Ada sepasang bibir di dalam cangkir saya,” katanya.

Sambil menunggunya, aku pun mengambil cangkir kopiku. Dan kuseruput beberapa teguk kopi dari cangkirku. Namun, ada apa dengan kopiku? Mengapa terasa semakin kental dan nikmat dari biasanya? Penasaran, kutengok isi cangkir kopiku. Ternyata banyak puisi dan sastra Mas KJ sedang berenang-renang di dalam cangkir kopiku juga.



di pinggir kolam sambil ngopi, 27-04-2011


*Mas KJ adalah panggilan akrab untuk Mas Kurniawan Junaedhie, seorang tukang kebun (menurut pengakuannya) yang saya kenal di jejaring fesbuk.

Bhudi Tjahja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar