30 November 2010

THANKS 17 PUISI SPONTAN HADIAH ULTAH

Dengan hati tulus dan rasa haru, saya ucapkan beribu terimakasih untuk ucapan, doa dan harapan kawan2 dan sahabat2 pada hut saya kemarin 24 Nov. 2010. Sebanyak 17 (tujuhbelas) puisi telah dituliskan oleh para sahabat secara tulus, spontan, tanpa dimobilisasi, dan tanpa paksaan, untuk saya. Semua puisi tadi, saya abadikan dalam blog ini. Terus terang saya terharu. Tuhan yang Maha Esa niscaya akan membalas kebaikan para sahabat berupa kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan! Semoga panjang umurlah, persahabatan dan persadauraan kita, karena persahabatan, dan persudaraan itu indah adanya. Amin.
Saya sendiri mencoba menulis puisi, sebagai hasil 'perenungan wajib' ketika umur bertambah satu lagi. Ini puisi saya:



HARI ULANGTAHUN
-untuk si tolol yang berultah hari ini

Di depan cermin, aku bertemu dengan si tolol:
Ia masih ganteng, tegap, hanya perutnya buncit sedikit
Rambut nya juga belum beruban, kecuali mungkin,
di tempat tersembunyi, ada uban di sana-sini

Selamat ulangtahun, bro, ujar si tolol
Semoga panjang umur.
Hari ini umurmu bertambah satu lagi
Dan semakin bertambah umurmu
semakin dekat kamu ke pintu akhirat.
Begitu kata si tolol.

Lalu si tolol tersenyum padaku.
Ia masih ganteng, tegap, hanya perutnya buncit sedikit
Rambut nya juga belum beruban, kecuali mungkin,
di tempat tersembunyi, ada uban di sana-sini. Hm.


24 November 2010


Pada tahun 2008 saya menulis:



KETIKA UMUR TAMBAH SABTU


Ketika umur tambah satu
Uban di rambut tumbuh seribu
Wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Tampak muda, dan jelita
Wajah yang hidup dalam sanubari
Aduh ibu, aku sayang kamu

Ketika umur tambah satu
Makin dekat jarak ke akhirat
Surga atau neraka
Dan wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Melambai penuh kasih sayang
Aduh ibu, aku cinta kamu

Ketika umur tambah satu
Aku mulai kenal nama-nama malaikat
Jibril, Munkar. Nankir, Israil
Apalagi yang akan kautanya?
Dan wajah ibu mulai tampak dalam pendar
dalam bayang kenangan
Mengajakku berkasih sayang
Aduh ibu, aku ikut kamu.

24 Nov. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar