-
Beredar pertengahan Januari 2010! Pesan sekarang!
-
Beredar pertengahan Januari 2010! Pesan sekarang!
-
'PEREMPUAN DALAM SECANGKIR KOPI'Kumpulan Puisi Kurniawan Junaedhie
(Menghimpun 45 puisi)
Cetakan Pertama, Januari, 2010
Desain Sampul: Yongke DS berdasarkan lukisan Hardi:
Model in Blue, Oil Painting, 1997
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Sekutu Kata, Jakarta.
14 x 21 cm. 60 hal. Rp. 27.500,- (Khusus facebooker, harga tsb. sdh termasuk ongkir)
Bisa diperoleh di TB Gramedia di kota Anda atau
pesan langsung ke kj@toekangkeboen.com
(dengan tanda tangan pengarang jika diperlukan).
-
Komentar Pembaca
Seno Gumira Ajidarma, wartawan & sastrawan:
Bagi saya puisi-puisi KJ ini tergolong puisi-puisi yang tidak rumit alias mudah dimengerti, sekaligus tetap menyentuh dan seringkali berhasil mengharukan. Bagi saya, dengan menjadi penyair saja seseorang telah menjadi istimewa pada zaman tanpa hati dan serba tega seperti sekarang, apalagi jika puisi-puisinya sungguh menyapa dan menggugah perasaan Artinya, dengan menulis puisi, seseorang berpeluang memanusiakan orang-orang dan itulah sesungguh-sungguhnya keistimewaan, yang kiranya dengan buku puisi ini telah dicapai KJ.
-
Seno Gumira Ajidarma, wartawan & sastrawan:
Bagi saya puisi-puisi KJ ini tergolong puisi-puisi yang tidak rumit alias mudah dimengerti, sekaligus tetap menyentuh dan seringkali berhasil mengharukan. Bagi saya, dengan menjadi penyair saja seseorang telah menjadi istimewa pada zaman tanpa hati dan serba tega seperti sekarang, apalagi jika puisi-puisinya sungguh menyapa dan menggugah perasaan Artinya, dengan menulis puisi, seseorang berpeluang memanusiakan orang-orang dan itulah sesungguh-sungguhnya keistimewaan, yang kiranya dengan buku puisi ini telah dicapai KJ.
-
Heru Emka, penyair dan peminat dalam kajian budaya:
Di tangan KJ sajak tak lagi seonggok kata-kata namun menjelma dalam sejumlah metamorfosa yang jelmakan berbagai suasana. Ada tema romantik nan liris, hingga kejutan tak terduga dari sebuah improvisasi kata-kata. Puisinya di buku ini melaju nyaman sebelum berkelok ke kanan-kiri lalu membumbung tinggi dan menukik, lontarkan kesimpulan yang terkadang ringan dan menjelmakan sensasi menyenangkan.
Di tangan KJ sajak tak lagi seonggok kata-kata namun menjelma dalam sejumlah metamorfosa yang jelmakan berbagai suasana. Ada tema romantik nan liris, hingga kejutan tak terduga dari sebuah improvisasi kata-kata. Puisinya di buku ini melaju nyaman sebelum berkelok ke kanan-kiri lalu membumbung tinggi dan menukik, lontarkan kesimpulan yang terkadang ringan dan menjelmakan sensasi menyenangkan.
-
Ags. Arya Dipayana, penyair, aktor & dramawan:
Lewat sajak-sajaknya, KJ berhasil menyulap peristiwa sehari-hari menjadi ruang kontemplasi. Kadang seperti igauan, gumam, renungan atau tawa lirih dalam nada rendah. Pada saat yang sama, peristiwa-peristiwa kecil itu menjadi metaforik, akrab dan hangat, justru karena kesederhanaannya.
Ags. Arya Dipayana, penyair, aktor & dramawan:
Lewat sajak-sajaknya, KJ berhasil menyulap peristiwa sehari-hari menjadi ruang kontemplasi. Kadang seperti igauan, gumam, renungan atau tawa lirih dalam nada rendah. Pada saat yang sama, peristiwa-peristiwa kecil itu menjadi metaforik, akrab dan hangat, justru karena kesederhanaannya.
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar