14 November 2009

Perempuan Dalam Sajak

-
-
Sajak-Sajak Kurniawan Junaedhie:

PEREMPUAN DALAM SAJAK

Bagaimana mungkin,
seorang perempuan muncul dalam sajakku
Seperti pendar waktu,
dan gigil kelam,
dia leleh di pundakku
Licin bagai lilin,
lidah kami kemudian berpilin
Kami menyelam dan berenangan di laut kata
Terasa ngilu.
Giris dan lapar
Kami seakan tembikar terbakar
dalam seonggok nafsu
Lalu, ujarku: sajak, kenapa perempuan itu
masuk ke dalam kalimatku?


2009


PATUNG PEREMPUAN
- Pradnyaparamita

aku membayangkan gadis itu tercenung
sebelum akhirnya jadi patung

sebelum rumah-rumah rubuh
ia lihat petang rembang di langit
& sekawanan burung yang menjerit

tapi hati lelaki itu telah membeku
ia hanya berharap bertemu lagi di butiran debu
pada candi-candi berikutnya

2009

PERISTIWA DI SURATKABAR

Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa tersulam rapi
seseorang muncul dari kabin
menodongkan pistol dan granat:
membajak pesawat

Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa teranyam rapi
tubuhku ditemukan di kakus apartemen:
seseorang menikamku persis di ulu hati
aku terkapar, usus terburai ke mana-mana


Seperti sehelai tenunan
peristiwa demi peristiwa tersulam rapi
kapal kami bocor di lambungnya
seisi penumpang terjungkal karam
berenangan di makan ikan-ikan

Lalu gempa menggoyang
Lalu lumpur menyembur
Listrik mati, lampu padam
Lalu negeri kami jadi bubur

Ribuan lubang jahitan tak tercatat
Semua tergantung seperti benang dan jarum
tanpa bentuk, tidak kasat mata


Seperti sehelai tenunan,
peristiwa demi peristiwa terjalin rapi
kami menggunakannya untuk taplak meja makan
lalu kami memutarinya dengan hidangan


2009


-
-

1 komentar: