Dear Journalist,
Penghasilan media massa (baik , eletronik maupun digital) berasal dari iklan. Dalam, hal media cetak, penghasilan iklan yang meningkat, akan dapat menekan harga langganan menjadi lebih murah. Sebaliknya, berkurangnya iklan akan berarti ongkos produksi dibebankan kepada kami; dan ini berarti harga langganan akan mahal. Karena itu kami bisa paham meskipun terkadang masgul (karena halaman informasi untuk kami jadi berkurang) bila jumlah halaman media Anda disesaki oleh iklan.
Yang tak bisa kami pahami hanyalah jika berita atau tulisan Anda yang nyata-nyata bukan iklan (karena tidak ditulis iklan, atau advertorial atau pariwara dan tidak dibuat dengan tipografis berbeda) ternyata berbau iklan. Misalnya, menyanjung-nyanjung tokoh-tokoh atau perusahaan-perusahaan tertentu. Mungkin Anda akan mengajukan argumen kepada kami, "apa sih salahnya bila kami hanya menyajikan segi-segi positif dari sumber kami ?" Iyalah. Tapi betapa pun penggunaan kata sifat yang berlebihan (seperti baik sekali, hebat, bermutu, memiliki prospek cerah, atau baru) telah membuat berita atau tulisan Anda jadi berkesan murahan. .
Kami yakin, tulisan-tulisan seperti itu akan menyenangkan bagi para tokoh atau perusahaan yang Anda tulis itu. (Mungkin mereka segera memesan media Anda yang memuat tulisan itu dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada para relasi mereka, yang membuat Anda mendapat pujian dari Pemimpin Redaksi Anda. Atau mereka akan menulis sepucuk surat untuk Pemimpin Redaksi Anda yang isinya memuji tulisan Anda yang dikatakannya, berbobot, dan penuh gaya itu). Tapi, bagi kami, tulisan Anda memuakkan kami. Tulisan Anda tidak mampu memenuhi kebutuhan kami akan informasi yang akurat dan utuh. Tulisan Anda tidak bernilai berita, berat sebelah, dan berbau propaganda. Patut diketahui, info semacam itu, sudah kami peroleh dengan mudah melalui brosur, leaflet, atau buletin-buletin intern mereka.
Sekarang kami ingin bertanya: apakah Anda merasa bahwa Anda sedang menulis untuk seorang atau kelompok pembaca tertentu ? Apakah Anda lupa bahwa Anda memiliki pembaca yang berjumlah ribuah bahkan mungkin puluhan ribu, yaitu kami? Bagaimana pertanggungjawaban Anda, bila ternyata hal itu sama sekali tidak benar dan bertentangan dengan kenyataan karena reputasi tokoh atau perusahaan itu, tak sebagus tulisan Anda? Bukankah itu artinya Anda telah membohongi kami dengan tulisan menyesatkan ?
Bagaimana pun, kami akan lebih menghargai, bila Anda bersikap jujur bahwa tulisan atau berita Anda itu memang merupakan sebuah iklan. Namun, kami pasti merasa telah Anda khianati, jika Anda mencoba menyusupkan pesan-pesan sponsor yang terselubung pada benak kami.
Salam kompak,
Khalayak Anda