22 Januari 2009

Undangan Temu Kangen Anita Cemerlang

Semalam, atau persisnya petang kemarin ada hal yang saya lupa tulis. Yaitu, masuknya sebuah SMS dari seseorang yang namanya tidak ada dalam database HP saya. "Mas KJ, aku mau bikin temu kangen pengarang dan redaksi anita, 15 feb. Bgm pendapatmu, mas?" Berhubung saya penasaran, saya langsung reply: "Siapa nih?". Beberapa menit kemudian masuk jawaban: "Kurnia Effendi". Kurnia adalah pengarang cerpen dan penulis puisi yang sangat setia pada dunianya. Kurnia bukan orang asing bagi saya. Bahkan dia dan Arya Gunawan, pernah di suatu masa menginap di rumah kami di Ciputat. Saya jadi tersipu: "Maaf, HP saya baru, jadi database hilang semua. Hehehe"

Baru setelah itu saya protes, kenapa selalu acaranya dibuat dekat-dekat Valentine's Day? Seingat saya, dia pernah mengundang saya untuk sebuah acara, juga pas di Hari Valentin. Akibatnya saya tidak bisa datang. Padahal dia mengundang saya ke acara itu jauh-jauh hari; karena saya ingat, saya terima kabar itu pas lagi liburan akhir tahun di Bandung atau di Bali (?).

Hari Valentine memang selalu menjadi hari istimewa buat saya. Bukan karena urusan cinta tapi karena pada hari itu saya harus bantu istri untuk menyiapkan order2 Valentine. Ini sudah kayak acara tahunan. Pada saat itu, biasanya rumah saya siaga 24 jam, penuh orang, penuh bunga, sibuk luar biasa. Bahkan semua karyawan saya di kebun pun, saya tarik semua untuk membantu. Maklum. Ada ratusan bahkan ribuan rangkaian bunga pesanan orang sedunia yang harus kami kirim pada hari yang sama. Kalau telat saja kirimnya, wah leher taruhannya.

Menurut Kurnia, pilihan tanggal itu kebetulan saja. "Kami memilih Minggu biar yang kerja n luar kota bisa datang," katanya. Lalu, "Datanglah barang sebentar...." Acara akan dibin di Sizzler, Dukuh Atas, Sudirman dekat HI jam 11 pagi -3 sore.

Ya sudah. Saya bilang, saya memang belakangan kangen pengen ketemuan dengan komunitas seniman/ sastrawan. Butuh suasana baru, sedikitnya kembali ke habitat lama. Mudah2an, kalau tak ada aral, saya pasti datang.

Yang jelas, di kepala langsung saja terbayang bakal ketemu sohib2 lama Adek Alwi, Yani Wuryandari, Emji Alif, Yogi TR, Yani Pranowo,. Tika Wisnu, Tina K.....

Saya tanya: "Tuti Nonka, Yulie Ikayanti diundang?"
Lalu Kurnia tanya: "Punya nomor telpon Adhie Massardi?"

Adhie Massardi adalah pengarang seangkatan kami, yang belakangan namanya sohor sebagai jubir Indonesia Bangkit Rizal Ramli, dan sebelumnya sohor sebagai mantan Jubir Presiden Gusdur.

Saya kontak Mas Didin Abidin, penulis buku Rizal Ramli. Nomor didapat, saya langsung forward ke Kurnia.

Seru deh.

Bersamaan dengan itu datang SMS datang dari nomor yang juga tak saya kenal, isinya sama, undangan Reuni Anita, cuma gayanya lebih formal. Bahkan di situ disebutkan tarip hidangannya: "Buffet Launch 65rb/ orang. Mohon tidak bawa pasangan/ keluarga. Untuk penulis bernostalgia, bawalah copy 1 cerpenmu di Anita yang masih dimiliki."

Ternyata itu dari Yanthi Razalie. Siapa dia? Saya tidak mengenal nama itu. Kata Kurnia, dia adalah pengarang Anita angkatan Sanie B Kuncoro atau Satrio Arismunandar. Dia lagi mendata alumni Anita. Sudah sekitar 140 nama, tapi baru 60-an nama yang ada kontaknya, begitu kata Kurnia. Yanthie memang minta saya menyerahkan data, nama, alamat, nomor telpon, email dlsb karena akan dibuat mailing-list Anita Cemerlang. Mumpung saya lagi banyak waktu, maka semua saya bayar kontan: saya jawab saat itu juga.

Sulit membayangkan, di reunian yang tampaknya bakal disambi dengan makan steak itu, kita sudah tidak akan bertemu dengan Mbak Astuti Wulandari (adik Yanie Wuryandari, yang pernah jadi Redpel Anita di masa awal terbitnya), Lazuardi Adi Sage (yang pernah saya minta cerpennya di awal nomor2 perdana Anita), Mas Harry Suwandito (kakak Bens Leo, yang ikut sibuk dlm proses pendirian majalah Anita di awal terbitnya), dan tentu Pak Risman Hafil, sang bos/ pendiri. Mereka sudah membuat acara reunian terlebih dulu di alam baka.***